Kucari teman lamaku
Dalam lipatan hari, pada jalan yang berkelok di belakang
dan yang kutemukan hanya impian yang kesepian
Dalam lipatan hari, pada jalan yang berkelok di belakang
dan yang kutemukan hanya impian yang kesepian
Kucari teman lamaku
Dalam biru langit dan jernih air
Dan yang kutemukan hanya elang berguguran
dan ikan mengapung
Dalam biru langit dan jernih air
Dan yang kutemukan hanya elang berguguran
dan ikan mengapung
Temanku
hilang ditelan peradaban masa kini
Kucari teman lamaku
dan Kutemukan dia
Pada sebuah kota dalam tumpukan sampah
Terlelap dalam belaian tikus-tikus rakus
Bernyanyi semerdu mada pujian bagi Tuhan Mahabesar
Sedangkan jemari lebar menghitung pundi diri sendiri
Kulihat tubuhnya terbenam dalam lumpur. Kotor.
Jiwanya terbakar seperti lilin-lilin katedral
dan Kutemukan dia
Pada sebuah kota dalam tumpukan sampah
Terlelap dalam belaian tikus-tikus rakus
Bernyanyi semerdu mada pujian bagi Tuhan Mahabesar
Sedangkan jemari lebar menghitung pundi diri sendiri
Kulihat tubuhnya terbenam dalam lumpur. Kotor.
Jiwanya terbakar seperti lilin-lilin katedral
—Baciro,
24 februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar